BREAKING THE TIES
Tepat pukul 6 sore, seperti waktu yang ia janjikan kepada sepupu lelaki tertuanya, Andrian. Kini Nisaka Mingyu Putradinata sedang menghafalkan beberapa kalimat pada kertas yang sedari tadi ia sentuh. Andrian sudah heboh menghubungi Dyah yang bekerja sebagai personal assistant Saka dan menanyakan keberadaan adik sepupunya itu. Sedangkan saat ini, Dyah telah sibuk mendengarkan setiap kalimat yang Saka ucapkan hingga ia sendiri sudah hafal isinya.
“Kalau kaya gitu nadanya meyakinkan ngga?” tanya Nisaka kepada Dyah setelah usai membaca segala rangkaian huruf yang ada di kertas dalam genggamannya.
“Coba pas membatalkan kerja sama-nya agak lebih tegas sedikit, jadi bapak nih ceritanya udah yakin banget nih.” kata Dyah, Saka mengangguk dan mengulang beberapa kalimat hingga Dyah mengacungi jempol tanda puas.
“Okay. Udah siap nih, pak?” kata Dyah dengan percaya diri. Tak lama, Andrian sudah mengetuk pintu ruangan dan menerabas masuk tepat saat Saka mengatakan ‘silahkan masuk’.
“Apaan nih, Sak?” tanya Andrian, langsung menodong pria tinggi yang akan menjadi pemeran utama malam ini.
“Gue cuma butuh lo di deket gue, at least, sebagai mental support guelah.” jelas Saka, Dyah pamitan keluar dan membiarkan kedua sepupu itu memiliki privacy mereka.
“Ya context dong! Lo ngajak gue ke sini aja udah aneh!” dumel Andrian.
“Hmm, awalnya gue ngga mau lo tau dulu sebelum presscon, tapi daripada lo jadi keong, better gue share sekarang.” Andrian hanya mengangguk.
“Nyokap gue — selingkuh.” kata Saka, sedikita ada jeda di sana karena tampak sedikit ragu.
“Tante? No hell way!” kata Andrian, pria yang umurnya lebih tua itu tertawa. “With who? Lo yakin? Ada bukti?” tanya Andrian bertubi-tubi tanda tak percaya. Itupun yang terjadi pada Saka saat ayahnya memberitahukan berita tersebut, tapi kenyataan foto-foto yang diberikan padanya selalu mengembalikan sanggahan Saka ke realita bahwa ibunya sudah memiliki pria idaman lain selama 3 tahun, itu yang ia ketahui.
Saka segera mengambil salah satu foto mamanya dan sang kekasih dari salah satu saku di dalam kemejanya, entah mengapa ia bawa, mungkin fungsinya untuk ini. Pria yang lebih muda itu segera memberikan foto yang berada digenggamannya kepada sang pria yang lebih tua.
Sudah Saka duga, Andrian akan membuka lebar mulutnya kemudian menutup mulutnya itu dengan salah satu tangan, matanya bergerak ribut ke arah foto lalu ke Saka dan seperti itu untuk beberapa saat.
“Lo yakin ini bukan photoshop?” tanya Andrian setelah tenang.
“Gini-gini gue percaya bokap sama Om Jeonny.” jawabnya, setelah mendengar nama Om Jeonny, Andrian segera menepuk pundak Saka dan mengangguk.
“Gue percaya. Apapun yang lo lakuin hari ini, pasti yang terbaik. Gue masih speechless.” kata Andrian.
“Doain gue.” pinta Saka.
Tak lama Dyah datang dan meminta untuk Saka segera ke tempat pertemuan pers untuk menunggu di dekat hall yang sudah mereka sewa karena sebentar lagi press conference akan segera dimulai.
***
Saka sudah berada di belakang panggung, merapihkan jas dan dasinya, bersiap untuk menaiki panggung, namun sebelumnya moderator akan membuka acara terlebih dahulu.
“Selamat siang dan salam sejahtera rekan-rekan semua, saya Ayulia Ningtyas selaku PR dari Adi-Bumi Corporation sebagai moderator selama konferensi pers ini berlangsung. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan awak media yang sudah meluangkan waktunya pada malam ini pukul 19.00 waktu Indonesia Barat untuk hadir di Press Conference tertutup yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center. Kemudian, untuk teman-teman media yang ingin bertanya, pertanyaan dapat ditanyakan pada sesi akhir nanti.” wanita yang biasa dipanggil Ayu itu berhenti sejenak.
“Kepada Pak Nisaka Mingyu Putradinata selaku perwakilan dari Founder Adi-Bumi Corporation silahkan untuk memasuki stage.” lanjutnya.
Nisaka yang hari ini sudah sangat siap terlihat dari gayanya berjalan dengan menggunakan setelan jas terbaiknya, tatanan rambut yang sudah rapih agar terlihat sangat meyakinkan di depan para teman-teman media, menaiki panggung sesuai arahan Ayu dengan sangat percaya diri. CEO dari Avays Hotel dan calon CEO Adi-Bumi Corporation itu dengan tampan dan gagahnya menaiki panggung dan berdiri di belakang meja yang sudah dipenuhi oleh microphone dari beberapa media yang sudah hadir di ruangan tersebut. Pria itu kemudian menundukkan badannya, tanda hormat serta terima kasih kepada para undangan yang hadir malam ini di hall yang cukup besar di salah satu ruangan yang terdapat di Jakarta Convention Center.
“Waktu dan tempat kami persilahkan.” lanjut Ayu yang menjadi moderator press converence tersebut.
Nisaka membersihkan tenggorokannya perlahan, “Pertama saya selaku perwakilan dari Adi-Bumi Corporation, di sini akan mengklarifikasi tentang adanya rumor yang tersebar dikhalayak umum terkait dengan berita yang mengatakan tentang adanya keterkaitan perselingkuhan antara Menteri Luar Negeri Kabinet Indonesia Merdeka dengan salah satu dari keluarga Putradinata, hal tersebut belum terbukti kebenarannya hingga tidak dapat kami beritahukan secara terperinci dan meminta kepada teman-teman media untuk tidak berspekulasi lebih terkait hal tersebut.” katanya dengan nada tegas yang sangat berwibawa. Flash camera sudah sibuk membidik gambarnya dari segala arah.
Anak tunggal dari Aditya Bumi Putradinata itu kemudian melanjutkan bicaranya, “Kemudian, saya menyudahi ikatan pertunangan dengan salah satu keluarga Bintoro Soemarto.” Awak media yang hadir kemudian mulai berbisik-bisik ribut dan penasaran dengan keputusan yang sudah diambil oleh keluarga Putradinata, pernikahan tersebut sudah diperkirakan dan diagung-agungkan akan menjadi pernikahan akbar tahun ini, setelah pernikahan Andrian.
Nisaka berdeham untuk membersihkan kerongkongannya yang terasa kering, dan masih akan melanjutkan informasi terakhir yang harus ia sampaikan kepada puluhan media yang sudah berada di sana.
“Untuk pengumuman yang akan saya sampaikan malam hari ini, yang terakhir adalah, pemutusan kerja sama antara Adi-Bumi Corporation dengan PT. Angkasa Cipta Soemarto dalam bidang usaha apapun, hal tersebut juga telah disetujui oleh kedua belah pihak. Keputusan ini sudah kami pikirkan matang-matang. Sehingga, pada hari ini 14 Agustus 2024, Adi-Bumi Corporation tidak ada hubungan apapun dengan PT. Angkasa Cipta Soemarto, baik perihal kerja sama maupun pernikahan.” lanjut Saka dengan suara baritone-nya yang lantang dan bersih.
“Sekian statement dari saya selaku perwakilan Adi-Bumi Corporation, untuk sesi selanjutnya adalah tanya jawab, silahkan untuk Ayulia untuk mengambil alih. Terima kasih.” ucapnya, membungkuk sedikit lama dan tersenyum kepada Ayulia untuk segera melanjutkan sesi berikutnya.
30 menit berlalu untuk sesi tanya jawab perihal penuturan yang disampaikan oleh CEO muda itu dan Ayulia pun menutup press conference tersebut.
Saka turun dari panggung dan menghampiri Andrian serta Dyah yang memang menunggunya di sudut panggung.
“Dyah, jangan angkat telepon atau balas pesan apapun dari Bu Bumi dan Bian. Sementara ini saya tidak membutuhkan ini.” kata Saka memberikan ponselnya pada sang asisten pribadi.
“Hubungi saya di nomor satunya lagi, beritahu Om Jeonny dan Pak Bumi.” lanjutnya. “Dan Andrian.” katanya menunjuk sepupunya. Dyah mengangguk mengerti.
“Sampai kapan, Pak?” tanya Dyah.
“Sampai Pak Bumi selesai memproses perceraian.” jawab Nisaka, berjalan di depan kedua orang yang masih terlihat membeku.
“Kamu tahu yang ini Dyah?” tanya Andrian dan dibalas gelengan oleh wanita yang ditanya.
“Untuk yang itu saya baru tahu, Pak.” jawabnya. Andrian segera berlari mengejar sepupunya, menghentikan jalan pria tinggi itu dengan menepuk bahunya.
“Lo serius?” tanya Andrian ketika Saka menghentikan langkahnya, pria yang ditanya hanya mengendikkan bahunya dan meninggalkan Andrian lagi.