Putra bangun dari tempat duduknya, memutar jalannya untuk sampai ke meja yang berada di seberang mejanya yang terhalang olej

“Ini—” kata putra yang sedang berdiri sembari mengulurkan salep pemudar lebam di depan wajah pria lainnya yang sedang duduk sembari sibuk di depan layar laptopnya. Pria yang sedang duduk itu mendongakkan kepalanya, dan kembali membuat wajahnya, kembali fokus pada pekerjaannya.

“Ini—” kata pria berkacama itu sembari menggoyang-goyangkan tube salep yang masih setia berada di tangannya.

“Ya apa?” tanya pria yang duduk itu, masih menatap lurus ke layar laptop 14 inch-nya.

“Salep.” jawab pria