MAKE UP
Part of Backstage
tw: Cheol!Dom Josh!Bot, comfort each other, informal words.
Joshua keluar membawa serentetan kunci yang berbunyi nyaring ketika mendengar ada seseorang yang menggapai gembok pagar rumahnya beberapa kali, saat dia intip dari jendela, ternyata yang datang adalah pria yang ditunggunya hampir dua minggu ini. Ini merupakan surprise baginya, karena Seungcheol tiba-tiba datang ke rumahnya. 'Semoga dateng ngga nyari Han.' ucapnya dalam hati. Pria berambut gelap itu membuka gembok dengan senyum yang terpatri di wajahnya.
Pertanyaan muncul ketika Joshua sudah membuka lebar pagarnya. “Han?” Senyum pria manis itu memudar.
“Di atas. Mau ketemu Han? Bentar, aku panggilin.” Katanya dengan cepat dan segera berbalik, namun tangan Seungcheol menahannya.
“Nanya doang.” Katanya membalikkan tubuh kecil Joshua.
“Aku nyarinya kamu.” Lanjutnya. Joshua menundukkan wajahnya, mengulum senyum senangnya.
“Ngobrol yuk?” Ajak pria itu, membukakan pintu mobil SUV-nya dan mempersilahkan Joshua masuk.
Joshua melihat ke arah pintu mobil yang terbuka, sedikit meragu. Namun, pria yang masih menggunakan celana pendek rumahnya dan kaos oblong putih itu menurutinya.
Seungcheol dan Joshua kini sudah berada di mobil SUV yang sedang melaju. Suasana di dalam sangat canggung hingga Joshua salah tingkah dan mulai membaca semua tulisan di billboard yang ada di pinggir jalan, kadang dalam hati kadang bergumam. Seperti saat ini, “Oh, shopeefood free ongkir dan diskon 60%?” Tanyanya.
“Hah?” Seungcheol mendengarya, namun tidak jelas karena sedang berkutat dengan fikirannya sendiri.
“Oh, ngga. Tadi ada billboard Shopeefood.” Katanya dan kembali menundukkan kepala, sedangkan pria di sebelahnya hanya membulatkan mulutnya tanpa bersuara. 'Gue kira ngajak gue ngobrol.' gumamnya dalam hati.
“Mm.. kita mau kemana?” Tanya Joshua, akhirnya membuka suara dan memecah keheningan di mobil itu.
“Liat aja.” Jawab Seungcheol dingin.
“Aku ngga bawa hp.”
“Terus?”
“Ngabarin Hannya gimana?”
“Dia tau kok kamu lagi sama aku.”
“Oh. Oke.”
Mobil kembali hening hingga mereka sampai ditujuan ketika mobil Seungcheol memasuki perumahan Pantai Indah Kapuk.
“PIK?” Tanya Joshua kebingungan.
“Bosen ke ancol.” Singkat, padat dan jelas.
Ngga ada yang menarik di sini menurut Joshua, di ujung sana ada pantai yang menjulang luas dengan pemandangan ujung kulon dan bebatuan tanpa pengamanan. Mereka keluar mobil, Seungcheol jalan mendahului Joshua dan duduk di salah satu kursi yang disediakan di sana.
“Oh iya, kamu pake celana pendek. Bentar.” Kata Seungcheol, berjalan balik ke arah mobilnya dan mengambil selimut kecil yang selalu dia simpan di mobilnya.
“Pake ini.” Seungcheol menyelimuti paha mulus Joshua.
“Thank you.” cicitnya.
Hening merajai di antara keduanya. Seakan salah satu dari mereka belum ada yang mau angkat bicara. Joshua dan Seungcheol hanya memandang lurus ke depan, melihat cahaya matahari yang mulai tenggelam dengan air pantai yang tenang dan angin yang menampar wajah mereka berdua.
“Kamu apa kabar?” Suara Seungcheol memecah keheningan.
“Never been this bad. You?” jawab Joshua jujur. “Maafin aku – ya, Cheol.” Kalimatnya terbata-bata seakan ragu.
“Aku baik dan masih bingung.” Jawab Seungcheol. Seungcheol tentu berbohong, dia tahu apa yang ingin dia sampaikan pada pria di sampingnya. “Semua orang minta aku maafin kamu, tapi akunya ngga tau harus gimana?” Pria bersurai gelap itu mengindikkan bahunya.
“Ngga usah kalau ngga mau, Cheol. Kamu mau ngajak aku ngobrol gini aja, aku seneng kok.” Kata Joshua, meyakinkan Seungcheol bahwa pilihannya selalu akan diterima.
“Tapi, akunya ngga mau kamu sama yang lain. Aku harus apa, Josh?” Tanya Seungcheol memandang wajah Joshua yang notabene masih kekasihnya. Joshua merasakan hangat dari pipi hingga ketelinganya.
'Ngga mau liat gue sama yang lain tuh maksudnya? Baikan kan? Please, aku ngga mau putus.' gumam Joshua dalam hati, masih berharap.
“Muka kamu merah banget? Dingin ya? Mau ke mobil aja?” Tanya Seungcheol ketika melihat wajah Joshua yang sudah seperti kepiting rebus ditemani sunset kala senja itu. Joshua menggelengkan kepalanya ribut.
“Terus?”
“Its okay. Lanjutin lagi. Terus?”
“Ya, what should I do?” tanya Seungcheol menyilangkan tangannya di dada. Joshua masih terdiam.
“Kamu maunya kita gimana?” Tanyanya lagi. “Jangan diem aja, Josh. I need opinion.” Kata Seungcheol lagi.
“Akunya udah boleh egois?” Jawab Joshua dengan suara mencicit.
“Kamu kan memang egois?” Seungcheol tertawa menyunggingkan senyumnya dan menunjukkan lesung di pipinya.
“Kok gitu? Kamu tuh mau damai atau mau ribut sih?” Tanya Joshua kesal.
“Aku ngga bilang kita mau damai ya.” Kata Seungcheol sambil tertawa dan menangkis cubitan gemas dari Joshua.
“Terus kita ke sini buat apa? Putus?” Tanya Joshua. Seungcheol langsung terdiam dan kembali serius seperti sedia kala dengan Joshua yang langsung terdiam mendengar ucapannya sendiri.
“Aku juga ngga mau kamu sama yang lain.” Kata Joshua dengan suaranya yang pelan.
“AKU NGGA DENGER.” Bohong, Seungcheol sangat jelas mendengar suara Joshua. “ANGINNYA KENCENG! AKU NGGA DENGER KAMU NGOMONG APA!” Katanya jahil sambil berteriak.
“Ih, ngga usah teriak, aku ngga budek!” Kata Joshua yang menahan malu karena ada beberapa orang yang menatapnya. “Ngga mau putus, akunya.”
“AAPAAA?” Seungcheol masih menjahili Joshua.
“NGGA MAU PUTUS AKUNYA!!! AKUNYA UDAH MULAI SAYANG SAMA KAMU!! PUAS???” teriak Joshua lagi dengan wajah yang memerah, pun dengan wajah Seungcheol yang mendengar pengakuan dari pacarnya itu.
“Puas! Jadi, akunya udah mulai di sayang?” Tanya Seungcheol sembari menaikkan alisnya, menjahili Joshua.
“Iya. Maafin aku, akunya jahat.”
“Ngga pa-pa, aku udah bulol ke kamu. Jangan gitu lagi ya. Sakit akunya.” Kata Seungcheol yanh di balaa anggukan yakin oleh pria di sampingnya dan meraih tubuh ramping Joshua, serta mendekapnya. 'It's been a long time. I miss you.' gumam Seungcheol sembari mengecupi puncak kepala Joshua.
“Kangen ngga dipeluk aku?” Tanya Seungcheol.
“Mmm... di bawah kamupun aku kangen.” Jawab Joshua nakal.
“Wew, Joshua baru baikan udah mau di bawah, kalau di atas gimana?” Kata Seungcheol iseng. “Joshua, please ride me” Kata Seungcheol memandang nakal ke arah kekasihnya.
“Ngga di sini, gilak! Sumpah ih!” Jawab Joshua memukul manja bahu kekasihnya itu.
“Aku udah kangen tapi—” mulut Seungcheol di bungkam dengan telapak tangan Joshua.