Interupsi


tw: implicit content, kinda NSFW, still this is mature content tho’, please consider ur age

Oh my God— aahh— daddy.” desah Wonwoo ketika ponsel Mingyu berbunyi tak kalah berisiknya.

“Suka? Hmm?” tanya Mingyu, tak mengindahkan panggilan telepon yang sedari tadi berdering.

“Bangettthh— aaahh— gede banget punya daddy.” kata Wonwoo dengan suaranya yang memelas di atas tempat tidur kamar utama itu. Benda pipih Mingyu behenti berdering diantara desahan mereka.

“Kamu sexy banget, Baby Foxy. Enghhh—” erang Mingyu, masih menerjang sweet hole milik kekasih mudanya.

Tak lama, ponsel Mingyu kembali berdering lagi. Wonwoo merasa suara itu semakin mengganggu kegiatan mereka siang ini.

“Hnggg— Daddy — angkat aja telepon kamu.” pinta Wonwoo disela-sela desahannya.

“Ngga penting, hnggsayang.” jawab Mingyu di antara deruan nafasnya yang terengah.

“Berisik, ganteng. Takutnya telepon penting.” balas Wonwoo, menahan tubuh Mingyu untuk menghentikan kegiatan mereka pagi menuju siang itu.

Baby, saya udah kacau banget.” kata Mingyu.

“Bukan cuma kamu, Daddy, ngga liat aku kaya gimana sekarang? Angkat, please?” jawab Wonwoo, melihat ponsel Mingyu. Pria yang lebih tua itu mengerucutkan wajahnya. Sesungguhnya ia sangat kesal saat ini, tapi ia tetap menurut kepada pinta kekasih manisnya.

“Ngghh— iPhone putih kamu yang bunyi.” kata Wonwoo ketika Mingyu melepaskan tautan mereka dan melihat benda pipih yang disebutkan oleh Wonwoo.

“Ah, shit! Karina!” kata Mingyu semakin kesal ketika melihat nama ‘Mama’s Woozi 🚨’ mengganggu kegiatannya dengan si manis.

Wonwoo langsung turun dari tempat tidur dan merangkak di lantai.

“Ah damn pantat aku sakit banget!” kata Wonwoo berhenti merangkak dan memegang bagian bawah belakangnya.

Stay there, aku selonjoran gini, just keep quiet.” pinta Mingyu, mengambil posisinya, dan Wonwoo yang menuruti pinta dari pria yang lebih dewasa itu.